Header Ads Widget

Ticker

6/recent/ticker-posts

Beberapa Teknologi Canggih Yang Digunakan Pada Asean Games 2018


Sebagai tuan rumah Asian Games 2018, Indonesia tentu ingin tampil maksimal untuk memberi layanan dan fasilitas terbaik bagi para atlet di setiap pertandingan. Berbagai persiapan telah dilakukan mulai dari infrastruktur pembangunan hingga pemanfaatan teknologi.


Aspek teknologi pada Asian Games ini sangat diperhatikan. Ada beberapa teknologi canggih yang akan terlibat menyukseskan pesta olahraga terbesar di kawasan Asia ini.


Apa saja teknologi tersebut? Berikut daftarnya.


1. Teknologi proyektor canggih

Saat upacara pembukaan Asian Games yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta pada 18 Agustus kemarin, panitia menggunakan teknologi proyektor dan lampu tata pencahayaan serba canggih.


Proyektor tersebut akan membantu menampilkan konsep keindahan alam dan keragaman budaya Tanah Air. Suguhan gunung yang indah dengan 12.775 tanaman dan bunga menghiasi area seluas 1.350 meter persegi. Ada pula air terjun dengan 140.000 liter air melengkapi bentangan rumput hijau sepanjang 3.000 meter persegi.



2. Teknologi sistem ticketing

Untuk mengantisipasi adanya tiket palsu dan maraknya calo tiket, Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee (INASGOC) selaku penyelengara Asian Games 2018 menerapkan sistem e-ticketing. Tiket yang dijual bukan dalam bentuk fisik melainkan e-voucher yang dilengkapi dengan QR code.


Tiket yang yang sudah dibeli dapat ditukar di lokasi dengan thermal ticket (tiket fisik) atau wristband ticket. Untuk mengantisipasi adanya calo tiket, INASGOC menerapkan peraturan bahwa pendaftar harus menggunakan kartu tanda penduduk (KTP) atau surat izin mengemudi (SIM).



3. CCTV pengenalan wajah

Faktor keamanan menjadi yang terpenting di ajang Asian Games 2018. Salah satu teknologi yang digunakan untuk meningkatkan kewaspadaan adalah penggunaan CCTV (Closed-circuit Television) dilengkapi teknologi pengenal wajah di seluruh ibu kota.


Pemprov DKI Jakarta akan meningkatkan CCTV yang ada, dan dilengkapi dengan aplikasi yang bisa memprediksi berdasarkan face recognition, bukan hanya di venue Asian Games, sehingga dapat mengenali orang-orang yang mencurigakan.



4. Kamera hawk eye

Untuk membuat pertandingan bulutangkis semakin menarik di Asian Games, kali ini akan dilengkapi dengan teknologi kamera hawk eye atau mata elang. 45 kamera hawk eye telah terpasang di Istora Senayan sebagai venue bulutangkis.


Adanya teknologi kamera hawk eye dapat membantu wasit dan hakim garis melihat lintasan shuttlecock dari berbagai sudut pandang yang berbeda.



5. Jaringan 5G

Pengunjung kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) selama Asian Games dapat menikmati layanan jaringan 5G yang sudah diuji oleh operator seluler, Telkomsel, selaku Official Mobile Partner.


Direktur Jaringan Telkomsel, Bob Apriawan, mengatakan bahwa jaringan 5G untuk uji coba di Asian Games ini beroperasi di spektrum 28 GHz dan memiliki kecepatan 16 Gbps dan beratus-ratus kali lipat lebih cepat dibanding jaringan 4G.


Ada beberapa uji coba teknologi menggunakan jaringan 5G, di antaranya adalah Future Driving alias remote control mobil mainan dengan menggunakan teknologi virtual reality (VR). Kemudian Cycling Everywhere yang menunjukkan pengalaman bersepeda dengan layar besar.



6. Bus tanpa sopir

Masih berhubungan dengan uji coba teknologi jaringan 5G dari Telkomsel, bertempat di kawasan GBK juga ada bus otonom atau bus yang dapat berjalan tanpa supir.


Pabrikan yang menciptakan mobil tanpa supir tersebut adalah Navya, perusahaan kendaraan otonom asal Prancis. Mobil ini bisa menampung hingga 15 penumpang dengan desain yang modern.

Posting Komentar

0 Komentar